Catatan_chikalestari

  MENATA SERPIHAN MIMPI Oleh Chika Lestari Maaf Tuhan aku hampir hancur seperti tak menyisakan harapan, seperti hilang arah di antara kejadian demi kejadian yang bertambah tambah. Untuk hari ini dan seterusnya izinkan aku bangkit dan kembali menata serpihan mimpi yang telah porak poranda itu.... Lewat tulisan ini aku ingin bercerita tanpa harus bicara meluapkan segala apa yang menyesakan dada. Aku pernah menjadi seorang pemimpi yang terlalu ambisius sampai aku lupa jika ada jatuh, aku pernah menjadi seorang yang paling tulus dalam mencintai sampai aku lupa bahwa patah itu ada. Waktu sekolah dulu aku membayangkan bahwa kuliah adalah sesuatu yang sangat keren, melihat Abang Kakak menggunakan almamater terlihat cantik dan gagah, aktif di berbagai organisasi, punya pemikiran yang luas dan banyak hal lainnya yang buat ku semakin semangat untuk berusaha menggapai mimpi mencapai status sebagai mahasiswa. Kini status mahasiswa itu sudah ada padaku, lagi dan lagi membuktikan bahwa jan

Ini bukan tentang mengeluh, tapi hanya sekedar mengungkapkan apa yang selama ini memenuhi pikiran ku. Salah satu Dosenku pernah bilang " teruskan menulis mu Chika,," aku pikir menulis adalah bagian dari self healing juga. Beberapa orang pernah bilang ke aku, kalau dirinya mampu memberikan nasihat kepada orang lain tapi saat ada masalah untuk diri sendiri tidak mampu mengatasinya. Ya benar sebagian orang mungkin begitu, tapi dari beberapa ungkapan itu aku mencoba belajar untuk bisa menyelesaikan permasalah dengan cara sendiri, mencoba menerapkan apa yang pernah di sampaikan kepada orang lain untuk diri sendiri. Terlebih sebagai mahasiswa bimbingan dan konseling Islam, disini aku merasa seperti self Konseling. Thats right, aku sangat merasakan itu. Menjadi salah satu orang yang sedang menempuh pendidikan di bidang konseling dan mencoba bersosial lebih dengan empati yang tinggi Really tidak mudah untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Normal nya sebagai