Refleksi Diri 1
Nama Chika Lestari
NIM 12006036
Semester 3 B
Prodi Bimbingan Konseling Islam
Mata kuliah Psikologi Kepribadian
Tugas Psikoanalisis Id, ego dan
super ego
Refleksi
Diri
Id,
ego dan super ego
Id saya cenderung kepada hal hal
yang selalu ingin di turuti namun di sisi lain ego mencoba untuk memahami bahwa
inilah kenyataan tentang hidup yang sesungguhnya, yang saat ini tengah saya
hadapi dan ketika saya ingin melakukan
hal yang saya sadar bahwa hal tersebut menyimpang dari kebenaran maka super ego
saya menyadarkan dan mampu mencegah agar saya tidak melakukan nya. Hal pernah
terjadi dalam kehidupan sehari-hari saya terkait ID, ego dan super ego berikut
ini.Saya pernah nah diundang dalam sebuah pertemuan dengan mahasiswa baru ketika
itu itu saya merasa khawatir dan cemas akan hal-hal yang terjadi nantinya di
pertemuan tersebut namun Saya berusaha melawan dan menekan ID saya hingga
akhirnya saya pergi ke ke sebuah pertemuan itu dan di dalam pertemuan itu saya terjebak dalam keadaan yang membuat saya saya merasa kesal karena di
situ saya menjumpai orang-orang yang toxic hingga akhirnya yang ada dipikiran
saya saat itu hanyalah saya dapat pergi meninggalkan pertemuan tersebut
akhirnya saya pergi tanpa memikirkan bagaimana dampaknya dan saya pun
meninggalkan tempat itu itu tanpa peduli ternyata ketua organisasi saya marah
dan kecewa terhadap sikap saya yang
seperti ini. Dan Ketika sedang rapat di kampus Saya merasa lapar tetapi saya
tahu bahwa rapat akan segera selesai akhirnya saya memilih untuk tetap berada
dalam sebuah forum rapat tersebut dengan sabar karena saya tahu rapat akan segera selesai setelah rapat saya
pun pergi ke kantin untuk membeli makanan dan saya makan. Saya Saya tidak ingin
menghadiri sebuah rapat karena saya punya alasan yang mungkin bisa diterima
dengan logis seperti mengerjakan tugas deadline saya bisa saja berbohong
mengatakan saya sakit dan lain sebagainya namun dalam kondisi itu saya sadar
jika saya ya tidak datang rapat maka saya termasuk orang tidak bertanggung
jawab terhadap amanah saya karena posisi saya saat itu sangat dibutuhkan hingga
akhirnya Saya memutuskan kan untuk tetap datang rapat.
Untuk mengidentifikasi bagaimana
perkembangan psikoseksual saya di masa itu saya kurang bisa menjawab karena
orang yang mengasuh saya yaitu orang tua saya jauh dari saya dan untuk di
hubungi jaringan internet nya sangat
sulit. Namun berdasarkan cerita orang tua saya yang pernah disampaikan kepada saya Alhamdulillah saya mengalami perkembangan
psikoseksual yang cukup baik, namun di saat itu orang tua saya tidak
mengenalkan nama nama alat kelamin dengan nama yang sesungguhnya melainkan
menggunakan bahasa bahasa perumpamaan. Setelah SMP saya baru mendapatkan
pendidikan seks dengan sebaik-baiknya yaitu di Forum Pusat Informasi Konseling
Remaja.
Dalam mekanisme pertahanan ego yang
saya jalani saat ini yaitu ketika saya merasakan kecemasan di lingkungan sosial
maka saya berpura-pura untuk baik-baik saja dengan cara membaca buku
mengalihkan perhatian mungkin serta menulis bagi saya menulis adalah cara cara
paling baik baik untuk dapat menekan ego dan dan mengatasi kecemasan karena
dengan menulis saya dapat dengan bebas mengungkapkan apa yang saya rasakan
disaat itu dan saya tidak akan mendapatkan penolakan secara langsung.Dalam
kehidupan sehari-hari saya ada beberapa keadaan ataupun kondisi yang
menyebabkan mekanisme pertahanan ego saya menjadi muncul diantaranya yaitu Saya
pernah bangun siang ketika SMP saya tahu masuk kelas pukul 7 tetapi saya baru
akan berangkat dari rumah pukul 6.45 sedangkan jarak antara rumah dan sekolah
saya cukup jauh saya sudah tahu jika saat itu saya akan terlambat sehingga
sepanjang perjalanan saya memikirkan kan alasan yang yang sekiranya dapat
diterima oleh guru saya ketika ditanya mengapa saya terlambat dan saat itu saya
mengatakan kan bahasanya sepeda saya ya sudah sangat jelek sehingga sulit untuk
di kayu dan hal itu menyebabkan saya menjadi terlambat. Pada kasus berikutnya
dalam mekanisme pertahanan ego yang saya lakukan yaitu Saya pernah memutar
balikan kenyataan. Pada hakikatnya nya saya sangat ingin mendatangi sebuah
pertemuan yang di mana Di saat itu jika saya hadir maka saya bisa bertemu
dengan teman-teman saya tetapi karena saya tahu di saat itu keadaan mental saya
sedang tidak baik-baik saja membuat semuanya menjadi cemas atau mungkin saya
akan mendapatkan penolakan di sana seperti diabaikan ataupun tidak dianggap
maka akhirnya saya menekan ego saya agar saya tidak bertemu dengan teman-teman
saya dengan beberapa alasan yang saya pikir bisa diterima di sana seperti tidak
ada kendaraan sakit dalam konteks ini bukan sakit fisik yang saya maksud namun
ada berbagai gangguan yang sedang saya alami oleh psikis saya ataupun
tugas-tugas yang saya jadikan alasan harus diselesaikan hari itu hal ini saya
lakukan kan untuk melindungi ego Saya dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Pada mekanisme pertahanan ego yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari saya
salah satunya yaitu Saya pernah sangat percaya dengan seseorang namun suatu
ketika kepercayaan yang saya berikan kan dikhianati atau dipatahkan hingga
akhirnya saya merasakan represi yang di mana saya sadar bahwa rasa sakit
tentang penghianatan itu masih berada
dalam ingatan saya namun saya berpura-pura seolah-olah semua tidak pernah
terjadi hingga akhirnya saya bersikap tidak ingin atau tidak mudah untuk dapat
kembali memberikan kepercayaan kepada orang lain khususnya orang yang pernah
menyakiti saya.
Komentar
Posting Komentar