MALAYSIA DAN SKENARIO TERBAIK NYA

 MALAYSIA DAN SKENARIO TERBAIK NYA

Oleh : Chika Lestari

        Hidup adalah tentang sebuah perjalanan bersama impian. Impian akan membuat hidup menjadi penuh harap berwarna. Entah dari mana saya akan memulai yang pasti panjangnya kata-kata yang akan saya tuturkan sampai bawah nanti tidak cukup mewakili bagaimana perasaan ini, i'm very grateful. Ini bukan sekedar tentang PPL, melainkan sebuah kisah yang mengisyaratkan bagaimana baiknya Allah kepada setiap Hamba-nya. Malaysia, adalah salah satu negara yang menjadi wishlist saya sejak masih duduk di bangku SMK lalu. Meskipun saya tidak tahu untuk bagaimana harus mewujudkan wishlist tersebut, Namun ternyata di saat sudah ikhlas Allah memberikan petunjuknya.

       Sebuah tawaran untuk mengikuti PPL di luar negeri tepatnya Malaysia sudah ditawarkan pertengahan semester 5. saya sadar di saat saya menerima tawaran itu posisinya tidak memegang uang yang cukup, namun keyakinan saya  kuat apapun konsekuensinya saya menerima di saat itu. Waktu dan waktu terus berlalu dengan penuh penantian teriring doa harapannya untuk bisa terwujud PPL di Malaysia. Semester 5 berganti semester 6, di akhir semester 6 semua itu rasanya kian dekat. Semakin kuat tekad saya bersama ketiga teman saya semakin kencang juga ujian yang kami dapatkan di saat itu. Ini tidak semulus dan seindah story yang kami buat selama PPL, sebab banyak sekali ujian yang kami dapatkan di saat itu. Dari mulai mengurus paspor yang cukup sulit karena deadline. Sebenarnya kami tidak ingin mengurus paspor deadline, namun sampai dekat waktunya PPL pun kami masih belum mendapat kepastian apakah jadi atau tidak untuk berangkat ke sana, terkendala biaya, belum lagi kami juga punya titik lelah untuk bersemangat.

       Namun semua kesulitan-kesulitan tersebut dapat terselesaikan atas izin Allah. Tiba saatnya kami harus berangkat. Untuk menghemat budget Kami menggunakan jalur darat sampai ke kucing kemudian dilanjutkan penerbangan ke Kuala Lumpur. Saya  berangkat dalam keadaan sakit demam, namun seolah tidak terasa karena rasa semangat kami tumbuh kembali dan mengalahkan rasa kesulitan-kesulitan yang kami alami. Kami berempat, memiliki karakter yang sama-sama kuat kami tidak lelah secara bersamaan. Namun kami saling menguatkan, lelah boleh menyerah jangan.

       Pukul 00.30 dini hari kami tiba di  Kuala Lumpur Internasional Airport dan langsung di jemput oleh Pamong, Mr Saffuan Abdullah. Kami memanggilnya dengan sebutan "bang. Ada bahagia yang tidak bisa kami definisi kan. Meskipun awalnya saya katakan tidak seindah story yang kami buat selama PPL, namun bermula dari take off pesawat dan seterusnya bagi saya semua adalah indah. Berangkat ke Malaysia dengan niat PPL untuk mencari ilmu dan pengalaman lebih.    Kami, saya pribadi khususnya tidak meletakkan ekspektasi apapun. Karena informasi pertama yang kami dapatkan dari Pamong bahwasannya di sana tidak ada tempat tidur dan tidak ada alat masak. Namun ternyata realitanya tidak begitu buruk. Bahkan kami mendapati fasilitas yang sangat layak, tempat tidur lengkap dengan bantalnya, ruangan full AC, buku-buku keilmuan konseling yang sangat memadai bahkan kulkas dan kami juga tidak perlu lagi membeli air karena sudah tersedia di office.

      Setibanya di sana Kami dibawa istirahat ke apartemennya The Olive Sunsaria City, Kuala Lumpur. Semua perkataannya yang pernah disampaikan kepada kami Sebelum PPL benar-benar ditunaikan, yaitu ingin mengajak kami keliling semenanjung Malaysia. Semua kesulitan dan lelah kami sepanjang mempersiapkan PPL rasanya terbayar dengan dipertemukan Pamong sebaik beliau. Meskipun tanpa berbekal uang yang banyak jujur kami hanya membawa pas-pasan, lagi lagi mengingatkan bahwa kemanapun kaki ini melangkah Allah yang di Indonesia tetap sama dengan Allah di negara manapun, sehingga mencukupi kebutuhan kami dengan cara-cara terbaiknya. Dihargai di bidang keilmuan yang kita tekuni selama ini adalah sebuah anugerah yang tidak semua tempat bisa memberikan itu. PPL memberikan jawaban dari banyak pertanyaan yang saya miliki selama perkuliahan ini. Seperti yang saya ketahui untuk menggapai posisi sebagai konselor berlisensi di Indonesia harus menempuh beberapa proses yang tentu hal tersebut tidak murah bagi saya, seorang mahasiswa yang berada di ekonomi pas-pasan serta bermodalkan beasiswa dalam proses pendidikannya.

      Pengalaman dan kesempatan memahami budaya konseling di Malaysia membuka cakrawala berpikir saya untuk tidak stuck pada satu jalan dalam menggapai cita-cita. Paling tidak memberikan saya jawaban dengan adanya pilihan untuk menggapai cita-cita melalui alternatif yang lain. Meskipun Saya tidak tahu untuk kedepannya bagaimana skenario terbaik Allah, namun setidaknya saya tetap berprinsip untuk memperjuangkan cita-cita saya mewujudkan impian sesuai dengan bidang keilmuan, yaitu bimbingan dan konseling Islam. Ketika PPL saya mendapati orang di sana yang bertemu dengan saya dan mengetahui keilmuan konseling mereka amat sangat menghargai dan menerima dengan baik kehadiran kami. Bersyukur kami dipertemukan dengan Pamong PPL yang memberikan banyak kesempatan untuk belajar, kepercayaan penuh dalam berbagai kegiatan serta memaklumkan kesalahan yang kami perbuat atas ketidaktahuan kami.

      Bukan tidak ada ujian selama kami PPL, banyak rintangan yang kami temukan selama di sana namun hal itu justru menjadi tantangan bagi kami untuk terus belajar. Bagaimana menghadapi permasalahan sesungguhnya dalam kehidupan, berjuang survive di negara orang, serta mandiri dalam kebersamaan. Saya menemukan bahwa definisi pendidikan bukan hanya untuk  gelar semata, namun bagaimana tentang relasi yang dibangun, bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, dan terus berusaha memandang segala sesuatu dari sudut yang positif.

      Bahkan PPL ini membawa kami ke sebuah kota, yaitu Jakarta. Bagi sebagian orang yang tidak mengetahui mungkin karena terlihat seperti banyak uang, jalan-jalan, dan happy-happy lainnya. Namun sesungguhnya sampainya kami ke Jakarta merupakan sebuah permasalahan yang diatasi dengan cara-cara berpikir  kepala dingin dan positif. Berawal dari terkendalanya biaya tiket, tidak beroperasinya lagi maskapai yang sudah kami booking, hingga pada saat itu kami berusaha untuk tetap tenang dibimbing oleh  dosen Prodi yang juga membersamai kami di sana di hari terakhir PPL. Hingga akhirnya kami memutuskan pulang untuk melewati penerbangan internasional yaitu jalur Kuala Lumpur - Jakarta. Kemudian dari Jakarta menuju ke Pontianak menggunakan jalur laut yaitu kapal lawit. 

      Terima kasih program studi bimbingan dan konseling Islam melalui perantara Prodi saya dan teman-teman mendapatkan kesempatan ini dan juga para dosen  Prodi BKI Atas bimbingannya selama perkuliahan sehingga kami siap menjalani PPL internasional. Serta Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah terimakasih banyak atas dukungan moril nya kepada kami. Terima kasih terkhusus untuk kedua orang tua saya, selalu memberikan kepercayaan penuh untuk saya mengambil keputusan sendiri dalam berbagai situasi. Serta teruntuk Pamong dan dosen pembimbing PPL, kami sangat berterima kasih karena telah membimbing, membantu dan jadi perantara Allah untuk mudahnya proses PPL kami terkhusus selama di Malaysia.Terima kasih teman-teman PPL saya, Weny Ridayana, Aby Sefwiedtry Bitarsa dan Monalisa. Kalian adalah perempuan-perempuan hebat, tidak mudah menyerah serta saksi bagaimana pahit manis perjuangan PPL kita.

      Banyak hal yang masih tersimpan menjadi kenangan karena kata-kata pun tidak mampu mengekspresikan rasa. Untuk aktivitas bagaimana Kami di Office PEKA, Shah Alam Selangor dan sepanjang PPL kurang lebihnya sudah tertulis dalam jurnal harian. Selebihnya lagi tertuang dalam artikel ilmiah. Dan  apa tersimpan di hati sulit terwakilkan oleh kata biarkan menjadi kenangan serta rindu yang senantiasa berbalut rasa syukur. Semoga kita semua dan siapapun yang membaca kisah perjalanan ini dapat mengambil hikmah serta tercapai wishlist nya menurut rencana terbaik Allah.

Tulisan di bulan Oktober 2023

Publish Pontianak, 31 Maret 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Organisasi Yes Ipk Oke

Dunia Perkuliahan di Rantau